Nah, kali ini saya akan membahas hal yang berkaitan dengan tugas untuk penilaian UTS Materi BP4.
Sering kali kita kebingungan dalam
menentukan jenis usaha suatu perusahaan. Jika dicermati, aktivitas suatu
perusahaan dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu perusahaan jasa, perusahaan retail, dan perusahaan manufacture.
Perusahaan Jasa
Perusahaan Jasa adalah
perusahaan yang didirikan seseorang atau sekelompok orang yang kegiatan
utama/pokok bergerak dalam bidang pelayanan jasa atau menjual jasa. Penghasilan
yang diperoleh dari perusahaan jasa ini berupa hasil dari penyerahan jasa,
yaitu berupa pendapatan jasa.
Kelebihan Perusahaan Jasa
- Tidak perlu tempat untuk memajang
(display) barang.
- Tidak diperlukan tempat untuk menyimpan
barang (gudang).
- Tidak perlu alat angkut untuk mengirim
barang kepada konsumen.
Kekurangan perusahaan jasa
- Kualitas jasa dapat diketahui setelah
konsumen membeli jasa.
- Jasa yang sudah dibeli tidak dapat
dikembalikan (diretur).
Rincian Perusahaan Jasa :
a. Penghasilan:
Penghasilan Jasa (Penyerahan jasa berupa kenikmatan)
b. Rekening yang ada: Pendapatan jasa
c. Laporan laba rugi : Pendapatan jasa xx
Beban usaha xx
Laba usaha xx
Contoh Perusahaan : Jasa
bengkel/servis kendaraan, Transportasi, Telekomunikasi, Salon, Persewaan/rental
mobil, computer, Jasa pengacara, Notaris dan Konsultan teknik, akuntansi,
manajemen
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3pKHj1TvIuvOA9unm_PnXyy99hrydqARR926Psr9bECisjMHmHNbp4rNCIenlaqPASJ4DL3Qew8OXdBSKQf1kFRX0ha8h0oOQx7lfgWsTiDC0GOuCVxl3ydwj59dgykk9Y8lbpiOL1aFu/s320/jasa.jpg)
Disini saya akan membahas
PT. Pandawa Lima Tour & Travel yang menjadi contoh dalam bidang Jasa.
Halaman Depan Tampilan Website
Salah satu penghargaan yang di dapat
PT. Pandawa Lima Tour & Travel beralamat di jalan Gelogor Carik No. 154, Pemogan, Denpasar, Bali. Lokasi kantornya cukup strategis karena berada tepat dipinggir jalan Gelogor Carik, sebuah jalan yang menghubungkan kota Denpasar dengan area Kuta. Tidaklah begitu sulit untuk mencapai kantor Pandawa Lima Tour, dibutuhkan hanya 15 menit berkendara dari Bandara Ngurah Rai, 10 menit dari Pantai Kuta, dan kurang dari 5 menit dari Patung Dewa Ruci. Kantornya cukup mudah diakses baik dengan sepeda motor maupun mobil karena jalan Gelogor Carik adalah jalan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Denpasar. Terdapat plang nama berukuran besar tepat di depan kantor yang bertuliskan PT. Pandawa Lima Tour & Travel.
Pandawa Lima Tour berdiri tahun 1998 (bernaung dibawah payung
perizinan perusahaan lain) dengan segment pasar awal yaitu melayani berbagai
kegiatan adventure (khususnya white water rafting) untuk para wisatawan yang
sudah berada di Bali. Dominasi wisatawan Australia yang mengunjungi Bali adalah
hal yang menguntungkan pasa saat itu, mengingat karakteristik wisatawan ini
yang umumnya gemar akan aktivitas yang berbau petualangan.
8 Agustus 2008 adalah saat-saat paling bersejarah karena
tanggal tersebut adalah titik awal berdirinya PT. Pandawa Lima Tour &
Travel yang telah mengantongi izin operasional sendiri dan diakui secara sah
oleh Dinas Pariwisata sebagai salah satu Biro Perjalanan Wisata yang ada di
pulau Bali. Hal ini tentu saja menambah kepercayaan diri semua team untuk lebih
giat lagi dalam berkarya untuk perusahaan dan juga untuk memajukan industri
pariwisata di Bali pada umumnya.
Sebagai salah satu Biro Perjalanan Wisata (BPW) yang
berbadan usaha dan berkecimpung dalam usaha pengadaan jasa wisata di pulau
Bali, sudah pasti kami harus mentaati segala peraturan yang ditetapkan oleh
pemerintah, baik masalah perizinan maupun keanggotaan badan atau organisasi
tertentu. Selain
itu PT. Pandawa Lima Tour & Travel juga sudah tergabung dan menjadi anggota
resmi Association of the Indonesia Tours and Travel (ASITA), badan asosiasi pemerintah yang
menaungi semua travel agent resmi di Indonesia dengan Nomor Induk Anggota(ASITA NIA) : 476/XVII/DPP/2012. Sedangkan
untuk SIUP sendiri, kami selalu memperpanjang validitasnya sesuai dengan batas
berlakunya, karena SIUP merupakan landasan dasar dalam menjalankan usaha
dibidang pariwisata yang kami geluti. Gambar disamping adalah foto sertifikat
SIUP perusahaan kami.
Pangsa pasar domestik adalah segment pasar utama yang
kebetulan juga berjasa dalam memulihkan kembali kondisi perusahaan Pandawa Lima
Tour yang sempat pincang akibat beberapa tragedi Bom di Bali. Jadi meski
keadaan industri pariwisata di Bali yang sudah cukup stabil saat ini, pihak
perusahaan akan tetap lebih mengkonsentrasikan pangsa pasar pada sektor market
domestik meskipun saat ini wisatawan yang memakai jasa PT Pandawa Lima Tour
& Travel juga berasal dari Australia, Malaysia, Singapura, Brunei, Qatar, dan
beberapa negara lainnya.
Layaknya sebuah perusahaan pada umumnya, pergantian manajemen
adalah hal yang wajar terjadi untuk memperoleh team yang betul-betul solid yang
mampu bekerja dengan baik. Dan saat ini PT. Pandawa Lima Tour & Travel
telah memiliki delapan orang karyawan kantor (terdiri dari reservation,
operation, marketing, dan akunting), delapan orang driver serta lima belas
orang pemandu wisata yang menguasai berbagai ilmu bahasa. Semua karyawan telah
dibekali dengan pengalaman yang cukup baik dibidang pariwisata mencakup
perhotelan, penerbangan nasional, akutansi, teknologi IT budaya, agama dan
pengetahuan dibidang kepariwisataan lainnya. Tidak menutup kemungkinan, jumlah
karyawan akan semakin bertambah bersamaan dengan meningkatnya kepercayaan
wisatawan kepada PT. Pandawa Lima Tour & Travel.
Sama halnya dengan biro perjalanan lain di Bali, produk
dan layanan yang disediakan oleh PT. Pandawa Lima Tour & Travel mengkhusus
pada sektor pariwisata antara lain :
- Layanan
akomodasi berupa tarif hotel dan villa yang ada dibeberapa kawasan wisata
di Bali seperti Kuta, Nusa Dua, Jimbaran, Seminyak, Sanur, Denpasar, Ubud,
Candidasa, dan Lovina.
- Layanan
tour harian mengunjungi obyek-obyek wisata yang ada di Bali.
- Wisata
Petualangan atau optional tours seperti Sea walker, berbagai pilihan
kegiatan watersport, Submarine, Balon Udara, Rafting, Cruise atau
berlayar, Safari Gajah, Safari Unta, ATV & Buggy Ride, Trekking atau
Hiking, dan Cycling atau bersepeda.
- Paket
liburan di Bali untuk perorangan atau group yang didalamnya sudah termasuk
semua kebutuhan wisata selama di Bali seperti kebutuhan akomodasi,
kegiatan tour, transportasi, layanan pemandu wisata, tiket masuk obyek
wisata, serta biaya makan siang atau makan malam.
- Paket
romantis berupa paket bulan madu untuk para pasangan wisatawan yang ingin
menghabiskan masa bulan madu mereka di Bali.
- Paket
group Outing untuk rombongan perusahaan yang akan menyelenggarakan event
liburan untuk karyawannya sekaligus menggelar beberapa kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawannya.
- Paket
meeting atau paket pertemuan untuk keperluan bisnis
- Layanan
charter kendaraan untuk para wisatawan yang ingin menentukan rencana
perjalanan sendiri.
- dan
juga "Seasonal Products" yaitu produk wisata yang kami desain
untuk periode tertentu atau selama ada even-even tertentu. Misalnya :
Paket Ketupat Lebaran, Paket Natal & Tahun Baru, Paket Nyepi,
Ogoh-ogoh Festival Tour, Bali Art Festival Tour, Kite Festival Tour, serta
Cremation Ceremony Tour.
Perusahaan Retail
Retail adalah satu atau lebih aktivitas yang menambah nilai produk dan jasa
kepada konsumen baik untuk kebutuhan keluarga atau untuk keperluan pribadi.
Banyak orang berpikir bahwa Alfamart/Indomart merupakan retail yang
sesungguhnya. Padahal berbisnis dalam dunia retail sangat menarik karena
memerlukan ketelitian. Bahkan ada yang slogan yang berkata “retail is detail”.
Slogan ini menandakan bahwa orang yang ingin berkecimpung dalam dunia retail
haruslah orang yang mau bekerja keras, kreatif serta detail dalam setiap
aktfitasnya. Retail tidak selalu berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari yang
biasa dijual di Alfamart/Indomart. Contoh Pizza Hut, McD dan KFC merupakan
contoh retail makanan yang sukses. Adapun retail mengcangkup dalam dunia jasa
seperti Air Asia, Prudential dan TIKI yang menawarkan retail dalam bentuk jasa.
Jadi kesimpulannya retail bisa menjual produk ataupun jasa tergantung kebutuhan
pasar saat ini.Barang dan Jasa yang kita nikmati saat ini tidak terlepas dari
jasa retail, retail membantu produsen/distributor dan konsumen agar setiap
kebutuhan akan keduanya dapat terpenuhi. Secara garis besar dunia retail dibagi
4 bagian yaitu, peran dan fungsi retail, strategi retail, merchandising
management dan store managemen.
Dalam retail ada proses – proses yang
dilakukan oleh beberapa badan usaha sebelum barang tersebut sampai kepada
konsumen aktifitas ini dinamakan supply chain. Badan usaha tersebut yaitu
Produsen/pabrik-Distributor/suplier-Retailer-Konsumen. Secara teknis alurnya
berjalan secara vertical, namun seiring dengan perkembangan zaman sistem ini
mengalami pembaharuan yang lebih modern.
Produsen/Pabrik
Produsen/pabrik
adalah badan usaha yang memproduksi dari bahan mentah/setengah jadi menjadi
barang setengah jadi/jadi. Biasanya Produsen/pabrik memerlukan jasa ketiga
(Distributor/suplier dan retailer) agar barang yang diproduksinya dapat sampai
kepada tangan konsumen. Namun beberapa produsen ada yang menjual langsung
kepada konsumen demi memangkas pengeluaran/mendapatkan persentase keuntungan
dengan porsi yang lebih besar. Perusahaan yang menjual langsung kepada konsumen
adalah Nike dan Apple. Kondisi ini dinamakan Vertical Integration.
Distirbutor/Suplier
Distributor/suplier adalah badan usaha yang bertanggungjawab menyalurkan produk
dari produsen/pabrik kepada retailer atau konsumen. Distributor biasanya hanya
melayani pengiriman dalam jumlah besar untuk memotong biaya transportasi.
Contoh distributor yang ada di Indonesia yait Enseval (Kalbe)
Retailer
Retailer atau
eceran yaitu badan usaha yang mendistribusikan barang/jasa kepada konsumen baik
biasanya mereka menjual secara eceran. Retailer mempunyai peranan penting baik
dalam pendistribusiannya maupun mempromosikan barang tertentu. Seperti slogan
diatas “Retail is detail”, karena retail mempunyai pengetahuan dan pengalaman
lebih dalam menjual kepada konsumen. Retail menciptakan nilai lebih barang dan
jasa bayangkan jika anda ingin membuat secangkir kopi untuk menemani anda
setiap pagi. Tentu anda perlu membeli beberapa bahan seperti kopi, gula dan
krimer. Coba anda bayangkan jika anda harus pergi kesetiap toko (produsen)
untuk membeli ketiganya itu. Ditambah bayangkan berapa banyak toko yang akan
dibangun untuk membangun satu jenis produk saja. Retail menyediakan 20.000
samapai 30.000 jenis barang dari 500 produsen dari berbagai jenis, ukuran, merk
dan harga dalam satu toko.
Retail Menjual Secara Eceran
Biasanya produsen/distributor mengirim barang dalam jumlah besar untuk menekan
biaya transportasi. Hal ini tentu akan menyulitkan konsumen, karena mereka
hanya membutuhkan sedikit untuk kebutuhan sehari-hari. Retail membantu mereka
untuk membeli dari produsen/distributor dan menjual kembali dalam jumlah yang
lebih kecil. Mereka juga menyimpan barang tersebut sehingga jika konsumen kala
membutuhkan tinggal membelinya melalui retail.
Menyediakan Pelayanan (Customer
Service)
Retail mempekerjakan orang agar dapat memberikan informasi seputar produk
tertentu. Para pegawai yang dipekerjakan dapat melayani konsumen untuk membantu
memilih dan menemukan produk yang diinginkan. Retailer elektronik atau baju
biasanya memerlukan pegawai yang relatif cukup banyak. Selain itu retail juga
memberikan layanan – layanan berupa kredit untuk barang tertentu, layanan pesan
antar, dan jasa lainnya sesuai dengan jenis produk yang ditawarkan.
Memberikan Nilai Lebih
Retailer dapat memberikan nilai lebih kepada produk yang ditawarkan, contoh
untuk produk-produk DIY(Do It Yourself) seperti memasak atau memasang pintu
kamar mandi biasanya retailer menunjukkan tehnik – tehnik untuk produk – produk
tertentu. Retailer juga dapat menjadi media promosi seperti adanya iklan-iklan
di berbagai tempat di daerah toko. Untuk retailer seperti Carefour dan Giant
yang merupakan retailer besar juga dapat mengangkat brand produk dan
pendistribusian yang merata untuk produk tententu.
Sekilas retail sangatlah sederhana dalam penampilannya tapi sebenarnya peran
retail sangatlah besar karena membutuhkan proses yang detail agar semuanya
berjalan sesuai sistem.
Bisnis ritel merupakan
aktivitas bisnis yang melibatkan penjualan barang dan jasa secara langsung
kepada konsumen akhir. Pada perkembangannya, kini bisnis ritel di Indonesia
mulai bertransformasi dari bisnis ritel tradisional menuju bisnis ritel modern.
Perkembangan bisnis ritel modern di Indonesia sudah semakin menjamur di hampir
seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya toko
retailer modern yang membuka cabang di berbagai wilayah di Indonesia.
Perusahaan ritel dapat dikategorikan berdasarkan ciri – ciri tertentu,
antara lain :
- Discount stores, adalah
toko pengecer yang menjual berbagai macam barang dengan harga yang murah dan
memberikan pelayanan yang minimum.
- Speciality stores,
merupakan toko eceran yang menjual barang – barang jenis lini produk tertentu
saja yang bersifat spesifik.
- Departemen stores, adalah
suatu toko eceran berskala besar yang pengelolaannya dipisah dan dibagi menjadi
bagian departemen – departemen yang menjual macam barang yang berbeda – beda.
- Convenience stores, adalah
toko pengecer yang menjual jenis item produk yang terbatas, bertempat ditempat
yang nyaman dan jam buka yang panjang.
- Catalog stores,
merupakan suatu jenis toko yang banyak memberikan informasi produk melalui
media katalog yang dibagikan kepada para konsumen potensial.
- Chain stores, adalah
toko pengecer yang memiliki lebih dari satu gerai dan dimiliki oleh perusahaan
yang sama.
- Supermarket, adalah
toko eceran yang menjual berbagai macam produk makanan dan juga sejumlah kecil
produk non-makanan dengan sistem konsumen melayani dirinya sendiri (swalayan).
- Hypermarkets, adalah
toko eceran yang menjual jenis barang dalam jumlah yang sangat besar atau lebih
dari 50.000 item dan mencakup banyak jenis produk. Hypermarket merupakan
gabungan antara retailer toko diskon dengan hypermarket.
- Minimarket, merupakan
adalah semacam toko kelontong yang menjual segala macam barang dan makanan,
namun tidak sebesar dan selengkap supermarket. Minimarket menerapkan sistem
swalayan.
Berikut daftar beberapa perusahaan retail di Indonesia :
- Matahari Departemen Store, adalah
sebuah jaringan toserba yang menjual baju dan bahan pakaian lainnya. Matahari
merupakan salah satu perusahaan ritel yang terkenal di Indonesia. Disamping
menjual baju dan bahan pakaian, matahari juga menjual kosmetik, sepatu/sandal,
makanan, peralatan dapur dll. Matahari memiliki 79 jaringan di seluruh
Indonesia.
- Hypermart, adalah
perusahaan jenis hypermarket milik Matahari Group : pemilik matahari departemen
store. Hypermart memiliki 38 cabang di Indonesia.
- Foodmart Supermarket.
Foodmart merupakan transformasi dari konsep Matahari supermarket.
- FoodMart Express (Convenience
Store).
- Boston Drugs Store. Toko
retail yang menjual obat – obatan.
- Times Books Store. Toko
yang menjual berbagai jenis buku.
- Timezone, adalah sebuah tempat hiburan dimana
hiburan tersebut berupa permainan/game.
- Carrefour, merupakan
sebuah hypermarket asal Perancis. Dibuka pertama kali di Indonesia pada bulan
oktober 1998 yakni di Cempaka Putih (Jakarta) sebagai unit pertama Carrefour di
Indonesia. Pada perkembangannya kini Carrefour memiliki 66 gerai Hypermarket
dan 15 gerai Supermarket.
- Carrefour Express (Convenience
Store)
- Tiptop Supermarket
- Griya Supermarket
- Yogya Supermarket
- Indomaret, adalah
jaringan peritel waralaba di Indonesia. Merk dagang Indomaret dipegang oleh
PT.Indomarco Prismatama.
- Alfamart, merupakan
perusahaan retail yang bergerak pada bisnis waralaba swalayan yang menjual
barang – barang keperluan sehari – hari.
- Circle K, adalah
minimarket yang beroperasi 24 jam penuh, hal ini yang menjadikannya populer di
belahan dunia termasuk Indonesia dimana konsep minimarket seperti ini masih
jarang, dll
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7xPGoZ5O_NN7931IB0SOxDp1i6onvcJhcf-53c3ttqQTZ64Bfz2P5oOW_1FMb5PVYkZ1jAwwK3vTRcADxCysuPqE5YOl_XyfzIsmTimp22tYkz-pGHUA8GCzJhHa7__j9mAwXhi89xtQd/s320/logo+baru.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHFMakteOCPC8I8Ong-oPtg4yEldgjBKAIqZT1_cv07pfUNq_VDqcL23cnO-xEjXluFo5G0yS6wBIwP_-5OdcmWTarg-nnKyN1r_Br9OGjsXQU2DZUo396Xz85VNlgzAe7hGLPKnfXZBTH/s320/matahari_dept_store_copy1.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMRFzFP-U-vdxGP8drbty2ivv_IIp-UVy9kXmA0Fwd2nvmu-_GjHgRPFx1iVtNayC7XO9tnBBb1Flhw2YqBuEiTuouyGLWKErLd236QKV2go8_niqtPaNjJdw6adYDr7kyrft4JYLqABCy/s320/logo-alfamart-small.jpg)
Usaha ritel memberikan kebutuhan ekonomis bagi pelanggan melalui 5 cara:
- Memberikan suplai/pasokan barang dan jasa pada saat dan
ketika dibutuhkan konsumen/pelanggan dengan sedikit atau tanpa penundaan.
- Memudahkan konsumen/pelanggan dalam memilih atau membandingkan
bentuk, kualitas dan barang serta jasa yang ditawarkan.
- Menjaga harga jual tetap rendah agar mampu bersaing dalam
memuaskan pelanggan
- Membantu meningkatkan standar hidup masyarakat
- Adanya usaha ritel juga memungkinkan dilakukannya
produksi besar-besaran (produksi massal).
Fungsi Usaha Ritel
- Melakukan kegiatan usahanya di lokasi yang nyaman dan
mudah diakses pelanggan
- Memberikan beragam produk sehingga memungkinkan pelanggan
bisa memilih produk yang diinginkan
- Membagi jumlah produk yang besar sehingga dapat dijual
dalam kemasan/ukuran yang kecil
- Mengubah produk menjadi bentuk yang lebih menarik.
- Menyimpan produk agar tetap tersedia pada harga yang
relatif tetap
- Membantu terjadinya perubahan (perpindahan) kepemilikan
barang dari produsen ke konsumen
- Mengakibatkan perpindahan barang melalui sistem
distribusi
- Memberikan informasi, tidak hanya ke pelanggan, tapi juga
ke pemasok
- Memberikan jaminan produk layanan purna jual, dan turut
menangani keluhan pelanggan
- Memberikan
fasilitas kredit dan sewa.
Untuk Retail saya mengambil contoh dari PT. Hero Supermarket Tbk.
Tampilan depan website Supermarket Hero
Sejarah Singkat Perusahaan PT.
Hero Supermarket Tbk
Hingga saat ini Hero Pasar Swalayan
merupakan industri ritel pasar swalayan (supermarket) terbesar di Indonesia
yang berdiri pertama kali pada tanggal 23 Agustus 1971 di Jl. Faletehan I No.
23, Kebayoran baru, Jakarta Selatan dengan luas gedung kurang lebih 251 meter
persegi atau lebih tepat disebut Toko Swalayan dengan nama Hero Mini
Supermarket.
Bulan Februari 1998 PT. Hero Supermarket mengadakan
aliansi strategis dengan Dairy Farm Hongkong, anggota Jardine Matheson. Dairy
Farm memiliki penyertaan saham langsung pada Perseroan sebesar 7,6 % dan
melalui obligasi tukar yang dapat ditukarkan dengan saham Perseroan sebesar
24,55 %. Jalinan kerjasama ini juga diwujudkan dengan bergabungnya eksekutif
Dairy Farm dalam jajaran Direksi dan Komisaris PT. Hero Supermarket Tbk.
Hingga
Bulan Maret 2007 PT. Hero Supermarket memiliki gerai-gerai sebagai berikut:
- Hero
Supermarket :
82 gerai
- Star Mart Convenience Store :
40 gerai
- Guardian Toko Kecantikan dan Apotik :
69 gerai
- Giant
Hypermarket : 2
gerai
VISI HERO
SUPERMARKET
Menjadi
pengecer makanan yang terkemuka di Indonesia, menawarkan jajaran makanan segar
dan bahan makanan terbaik dengan harga terjangkau.
MISI HERO
SUPERMARKET
Menjadi
pengecer makanan modern yang terkemuka di Indonesia dari segi penjualan dan
laba konsumen dengan pendapatan menengah hingga atas merupakan sasaran utama
mengingat mereka memiliki daya beli besar.
FALSAFAH HERO
SUPERMARKET
Hero
mempunyai 3 prinsip, yaitu:
- Kita
selalu mengutamakan service yang terbaik kepada pelanggan.
- Kita
selalu menyediakan produk yang bermutu tinggi sesuai dengan keinginan
pelanggan.
- Kita
bersama-sama menciptakan kesatuan manajemen yang sempurna.
Tiga
falsafah dasar Hero dalam menjalankan bisnis ecerannya adalah;
- Selalu mengutamakan service yang terbaik kepada
pelanggan,
- Selalu menyediakan produk yang bermutu tinggi, dan
- Bersama-sama menciptakan kesatuan manajemen yang sempurna
dan kesejahteraan bagi para karyawan. Selain bertekd menyediakan bahan pangan
yang baik dan sehat bagi masyarakat, Hero juga membuka kesempatan kerja yang
cukup luas seiring dengan perkembangannya
Hero sebagai pioneer bisnis eceran di
Indonesia yang terus mengalami perkembangan pesat merupakan sebuah contoh
bisnis eceran yang memiliki strategi-strategi jitu dalam usaha menembuh pasar
dan persaingan pesat dalam bisnis ini. Hero mengambil beberapa kebijakan dalam
mendesain strategi bisnis ecerannya, yaitu :
- Keputusan pasar sasaran (Target Market Decision) yaitu dengan memusatkan perhatian pada pembeli dari
kalangan menengah ke atas. Dengan operasional yang relatif besar, biaya rendah,
volume tinggi, operasi swalayan dirancang untuk melayani semua kebutuhan konsumen
sehari-hari (convinience goods) seperti makanan, produk perawatan rumah, dan
barang-barang konsumsi lainnya.
- Pilihan produk dan keputusan pelayanan (Product
Assortment and Service Decision). Hero menjual merek nasional yang ekslusif, secara
kontinue mengganti barang-barang yang telah terjual, dan menjual produk dengan
merek sendiri (house brand). Hero berusaha memperkuat posisinya sebagai
supermarket yang menyediakan produk segar dengan gerai yang memberikan
kenyamanan. Posisioning “Think Fresh from Hero” menciptakan mind share konsumen
bahwa Hero identik dengan produk segar.
- Keputusan Harga (Price Decision). Hero menetapkan harga rendah untuk menarik konsumen pada
beberapa jenis produk dan melakukan obral pada waktu-waktu tertentu. Tetapi
dilain pihak agar keuntungan tetap terjaga dilakukan peningkatan harga pada
barang-barang tertentu sebagai usaha subsidi silang. Hero juga melakukan diskon
dan mengkomunikasikan harga pada konsumen melalui daftar harga mingguan yang
diedarkan di rumah-rumah, pusat belanja, dan media promosi yang digunakannya.
- Keputusan Promosi (Promotion Decision). Strategi promosi Hero kurang menonjol dan memilih bermain
aman, tercermin dari pengeluaran iklannya pada tahun 2000 hanya sebesar Rp 929
juta untuk promosi di televisi, sebaliknya di media cetak yang sering diisi
dengan katalog harga sebesar Rp 7,04 Milyar. Bentuk promosi lainnya dalam
bentuk event yang bekerjasama dengan pihak lain dan dengan mengeluarkan harga
promosi minguan di gerainya.
- Keputusan Tempat (Place Decision). Hero melakukan evaluasi tempat dengan mengadakan relayout
desain gerai dan relokasi gerai yang kurang berkembang dan menambah gerai baru
di tempat yang dianggap potensial. Hero juga mempertimbangkan kondisi sosial,
budaya, dan politik di daerah tujuan pasarnya sehingga pendirian gerai di
beberapa daerah konflik di tunda.
Strategi hero
dalam menghadapi hypermarket besar adalah dengan membuat hypermarket baru dan
untuk itu Hero akan bekerjasama dengan ritel asing membangun Giant Hypermarket
dengan ukuran 6-7 kali supermarket biasa dengan harapan dapat membidik pasar
yang lebih luas khususnya untuk daerah Jabotabek dan sekitarnya.
Keunggulan Hero dalam bisnis eceran
adalah pada sistem informasi yang dimiliki, konsentrasi Hero yang tinggi
terhadap karyawan terlihat dengan jumlah pembayaran gaji yang dikaui lebih
tinggi dibandingkan dengan yang dibayarkan retail lain, kenyamanan berbelanja,
kemitraan yang handal dimana Hero berusaha memegang kepercayaan produsen untuk
memasarkan hanya 1 merek produk, Hero memiliki beberapa produk dengan merek
sendiri (house brand), kemampuan hero menambah terus display board nya dan
cross subsidi untuk menurunkan harga produk yang ditawarkan. Jika terdapat
perbedaan harga antara label yang tertera pada produk dengan daftar harga yang
terdapat pada kasir, maka Hero akan memberikan harga yang lebih rendah. Dengan
strategi yang digunakan Hero sudah berhasil menjalankan perannya dalam bisnis
eceran yaitu sebagai intermediasi/perantara serta sebagai penghubung
(komunikator) antara produsen, pedagang besar, pemasok lainnya dan konsumen.
Hero juga telah memberikan keuntungan
bagi produsen dan masyarakat dengan adanya perputaran barang dan uang.
Sayangnya keberadaan peran Hero selama ini belum memberikan dampak bagi lapisan
masyarakat kecil dan daerah konflik karena Hero tidak berani mengambil resiko
mendirikan gerai pada daerah yang memiliki konflik namun justru membutuhkan
bahan pangan yang cukup mendesak.
Perusahaan
pengolahan / manufaktur
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi. Dalam perusahaan manufaktur, penentuan
harga pokok barang yang diproduksi dan harga pokok penjualan harus melalui beberapa
tahapan yang lebih rumit. Perusahaan manufaktur harus menggabungkan harga bahan
yang dipakai dengan biaya tenaga kerja dan biaya produksi lain untuk dapat
menentukan harga pokok barang yang siap unuk dijual.
Elemen-Elemen
Biaya Produksi
Dalam proses prduksi untuk
menghasilkan suatu produk, perusahaan manufaktur biasanya mengeluarkan berbagai
macam-macam biaya. Biaya yang beraneka ragam tersebut dapat digolongkan menjadi
3 besar, antara lain :
- Bahan langsung
- Tenaga kerja langsung
- Overhead pabrik
Bahan Langsung
Bahan langsung merupakan bahan yang digunakan dan menjadi
bagian dari produksi, biaya bahan langsung dibebankan secara langsung ke satuan
hasil yang diproduksi atau ke proses produksi tertentu tanpa melalui alokasi
biaya terlebih dahulu.
Bahan langsung harus dibedakan dari bahan tak langsung
yang digunakan dalam proses produksi tetapi tidak menjadi bagian dari produksi
jadi. Barang-barang yang dibeli perusahaan untuk digunakan dalam proses
produksi disebut bahan baku (raw material).
Biasanya bahan baku digunakan dalam proses produksi, seperti halnya
bahan langsung. Pada saat dibeli, bahan tersebut di debet ke rekening pembelian
bahan baku. Akan tetapi jika bahan yang dibeli tersebut akan digunakan sebagai
bahan tak langsung, maka rekening yang digunakan adalah perlengkapan pabrik.
Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang
memiliki kinerja langsung terhadap proses pengolahan barang, baik menggunakan
kemampuan fisiknya maupun dengan bantuan mesin. Tenaga kerja langsung
memperoleh kontraprestasi yang dikategorikan sebagai Biaya tenaga kerja
langsung.
Jadi, biaya tenaga kerja langsung adalah semua kontraprestasi yang
diberikan kepada tenaga kerja langsung. Dalam akuntansi untuk operasi
perusahaan manufaktur, tenaga kerja langsung harus dibedakan dari tenaga kerja
tak langsung. Tenaga kerja tak langsung digunakan dalam proses produksi tetapi
tidak bisa dihubungkan atau diterapkan pada suatu produk tertentu.
Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul
dalam proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead
pabrik, antara lain :
- Biaya tenaga kerja tidak langsung,
seperti Upah pengawas, mandor, mekanik, bagian reparasi, dll
- Biaya bahan penolong, yaitu
macam-macam bahan yang digunakan dalam proses pengolahan, tetapi kuantitasnya
sangat kecil dan tidak dapat ditelusur keberadaannya pada barang jadi.
- Biaya penyusutan gedung pabrik, Biaya
penyusutan mesin, dll.
Contoh beberapa perusahaan manufaktur:
- Nike,
menghasilkan sepatu olahraga
- Sampoerna,
memproduksi rokok
- General
Motors, memproduksi mobil, truk, van.
Untuk perusahaan Manufaktur saya mengambil contoh dari
Gajah Tunggal Tbk (GJTL).
Tampilan depan perusahaan
Tampilan depan website
Kegiatan dan hasil produksi perusahaan
Gajah Tunggal Tbk (
GJTL) didirikan tanggal 24 Agustus 1951 dan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1953.
Kantor pusat GJTL
beralamat di Wisma Hayam Wuruk, Lantai 10 Jl. Hayam Wuruk 8, Jakarta dengan
pabrik berlokasi di Tangerang dan Serang.
Telp :
(62-21) 345-9431, 345-9302, 380-5916 s/d 20 (Hunting), Fax : (62-21)
380-4908, 380-4878.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Gajah Tunggal Tbk, antara
lain: Denham Pte. Ltd. (pengendali) (49,50%) dan Compagnie Financiere Michelin
(5,36%). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan GJTL
terutama meliputi bidang pengembangan, pembuatan dan penjualan barang-barang
dari karet, termasuk ban dalam dan luar segala jenis kendaraan, flap dan rim
tape serta juga produsen kain ban dan karet sintesis. GJTL memproduksi dan
memasarkan ban dengan merek, diantaranya merek sendiri (Zeneos dan GT Radial)
dan lisensi (merek IRC Tire, Innoue Rubber Company (IRC) Japan merupakan
pemegang merek dari IRC).
GJTL juga melakukan investasi saham
pada perushaaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, yakni Polychem Indonesia
Tbk (
ADMG) sebesar
(25,56%). Pada tanggal 15 Maret 1990, GJTL memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham GJTL (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 20.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan
harga penawaran Rp5.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 08 Mei 1990.
Fasilitas
Pabrikan Pada saat ini Perusahaan mengoperasikan 5 pabrik ban dan ban dalam
yang telah dimutakhirkan untuk memproduksi berbagai tipe dan ukuran ban radial,
ban bias dan ban sepeda motor, serta 2 pabrik yang memproduksi kain ban dan SBR
(Styrene Butadiene Rubber) yang terkait dengan fasilitas produksi ban. Kelima
pabrik ban dan pabrik kain ban ini berlokasi di Tangerang, sekitar 30 kilometer
disebelah barat Jakarta, Indonesia. Sedangkan pabrik SBR milik Perusahaan
berlokasi di komplek Industri Kimia di Merak, Banten, sekitar 90 km disebelah
barat Jakarta. Pada tahun 2005, Perusahaan mulai melaksanakan program perluasan
yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas terpasang ban radial dan ban sepeda
motor serta ban dalam sepeda motor di lokasi yang berdekatan dengan pabrik ban
yang sekarang ini berada. Berdasarkan program ini, kapasitas terpasang ban
radial akan meningkat dari 30.000 ban/hari menjadi 45.000 ban/hari. Perluasan
ini akan dikerjakan dalam tiga tahap. Kapasitas terpasang ban sepeda motor akan
meningkat dari 37.000 ban/hari pada tahun 2005 menjadi 105.000 ban/hari juga
dalam tahap penyelesaian. Pada saat ini kapasitas ban sepeda motor sudah
mencapai 75.000 ban/hari, sedangkan kapasitas ban radial meningkat menjadi
37.000 ban/hari.
Integrasi Vertikal Perusahaan terus berusaha mengurangi biaya produksi
serta menjamin kelancaran pasokan bahan baku untuk produksinya melalui strategi
integrasi vertikal yang dilakukan dengan cara mengakuisisi aset-aset yang
memproduksi bahan baku utama yang dibutuhkan Perusahaan dalam proses
produksinya. Pada tahun 2004 Perusahaan
mengintegrasikan aset produksi kain ban dan karet sintetis. Pada tahun 2010,
sekitar 60% hasil produksi kain ban dari produksi SBR Perusahaan digunakan
untuk produksi ban, sedangkan sisanya dijual kepada pihak ketiga.
VISI
Menjadi Good Corporate Citizen dengan
posisi keuangan yang kuat, pemimpin pasar di Indonesia, dan menjadi perusahaan
produsen ban yang berkualitas dengan reputasi global.
MISI
Menjadi produsen yang memimpin dan
terpercaya sebuah portfolio produk ban yang optimal, dengan harga yang
kompetitif dan kualitas yang unggul di saat yang sama terus meningkatkan
ekuitas merek produk kami, melaksanakan tanggung jawab sosial kami, dan
memberikan profitabilitas/hasil investasi kepada para pemegang saham serta
nilai tambah untuk semua stakeholder perusahaan.
Sumber :
Demikian artikel yang bisa saya buat. Kurang lebihnya mohon maaf dan Terima Kasih sudah mampir di blog saya ^_^